Tuesday, November 28, 2006

Oleh-oleh dari Muscab IDI Samarinda

Dengan mengusung tema: "Meningkatkan Profesionalisme dokter di era UU-PK dan Globalisasi", Muscab IDI Cabang Samarinda pada hari Sabtu, 25 Nopember 2006, secara resmi dibuka oleh Walikota Samarinda Drs. H. Achmad Amins M.Si, ditandai dengan pumukulan gong ... dung ... dung ... duuuunggggg.
Tidak seperti biasanya, Muscab kali ini banyak dihadiri para dokter, termasuk para senior yang sepuhpun berkenan hadir, ... luar biasa.
Ketua IDI Wilayah Kaltim dr. H. Emil Bachtiar Murad Sp.P dalam sambutannya lebih menekankan pada registrasi (sistem jemput bola) anggota dan hal ihwal praktik kedokteran. Beliau juga menggaris bawahi pentingnya up date ilmu bagi seorang dokter sepanjang hayat sebagai bentuk profesionalisme dan (ini yang menggembirakan) mengikuti perkembangan teknologi informasi untuk kepentingan medis. Di akhir sambutannya beliau juga menyampaikan bahwa Rabo mendatang akan diadakan Muktamar IDI di Semarang dengan tema yang sama. Sedangkan Ketua IDI Cabang Samarinda dr. H. Edisyahputra Nasution di sela laporan pertanggung jawaban, menyampaikan titipan, perlunya pro aktif kepada pengurus mendatang dalam hal aktualisasi data registrasi anggota.
Adapun laporan Ketua Panitia penyelenggara dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes menyelipkan kekhususan Muscab kali ini, yakni dengan dipilihnya "pengenalan informatika kedokteran" sebagai materi Sidang Ilmiah, yang ditandai dengan peluncuran uji coba Blog IDI Samarinda. (semoga benar-benar berlanjut).
Acara inti pemilihan ketua IDI Cabang Samarinda, Ketua MKEK dan Ketua BP2A yang berlangsung dua putaran, akhirnya menghasilkan komposisi sebagai berikut:
Ketua IDI Cabang Samarinda: dr. Arie Ibrahim Sp.BS
Ketua MKEK: dr. H. Ridwan Masrun
Ketua BP2A: dr. H. Edisyahputra Nasution
Selamat kepada para sejawat yang terpilih mengemban tugas nan makin berat di periode mendatang, semoga sukses.

Friday, November 24, 2006

Susunan Acara Muscab

MuscabSusunan Acara Muscab IDI Cabang Samarinda
Sabtu, 25 Nopember 2006.
  1. 11.00-11.05: Pembukaan (dibuka oleh MC)
  2. 11.05-11.10: Seremonial:
    • Lagu Indonesia Raya
    • Mendengarkan hymne IDI
  3. 11.10-11.15: Laporan Ketua Panitia Penyelenggara
  4. 11.15-11.45: Sambutan-Sambutan:
    • Sambutan Ketua IDI Cabang Samarinda
    • Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Samarinda
    • Sambutan Bpk. Walikota Samarinda
  5. 11.45-12.00: Isrirahat
  6. 12.00-12.45: Sidang Ilmiah: (Moderator dr Yosephine)
    • Pembacaan Kultum oleh dr. Ridwan Masrun
    • Peluncuran Web blog IDI Cabang Samarinda oleh Hatmoko
  7. 12.45-13.30: Sidang Organisasi:
    • Pembukaan (oleh MC)
    • Pembacaan SK Care Taker oleh Petugas
    • Sidang Pleno I (Dipimpin oleh Care Taker)
      1. Sidang Penentuan dan Pengesahan Kuorum (dari Absensi)
      2. Sidang Pengesahan Agenda Sidang MUSCAB
      3. Sidang Pengesahan Tata Tertib Sidang
      4. Pidato Pertanggungan Jawab Ketua IDI Cabang Periode 2002-2005
      5. Pemilihan Presidium MUSCAB (3 orang)
      6. Pernyataan Demisioner
    • Sidang Pleno II (Dipimpin oleh Presidium)
      1. Sidang Pengesahan Pertanggungjawaban Ketua IDI Periode 2002-2005
      2. Sidang Pengesahan Draft Program Kerja IDI Cabang
      3. Sidang Pemilihan Ketua IDI Cabang Samarindfa Periode 2006-2009
      4. Sidang Pemilihan Ketua MKEK
      5. Sidang Sidang Pemilihan Ketua BP2A (Badan Pembina dan Pembelaan Anggota)
      6. Sidang Pengesahan Hasil Musyawarah Cabang IDI Cabang Samarinda
      7. Pidato Ketua IDI Cabang yang baru
      8. Pernyataan Penutupan sidang MUSCAB IDI Cabang Samarinda
  8. 13.30-Selesai: Penutupan, Makan siang.

Data: dr. Ani Widyastuti.

Calon Ketua IDI Cabang Samarinda: siapa ?

Sudah terdengar kasak-kusuk dari teman 2 sejawat, siapa calon Ketua IDI? Bursa calon ketua IDI dari dulu tidak seperti pilkada atau kandidat ka Gapensi ataupun apalagi calon ketua Partai? Ada apa sebenarnya dan kenapa?
Kalau organisasi2 lain berlomba2 untuk bisa dipilih, bahkan dengan Tim sukses yang siap dengan penggalangan dana dan suara. Tapi untuk menjadi Ketua IDI cukup sulit mencari figur / sosok yang kompeten dan mau, banyak yang kompeten tapi tidak bersedia
Mungkin dengan jadi Ketua IDI akan bertambah kesibukan yang tidak menghasilkan uang, atau memang banyak dokter yang tidak menyukai organisasi, atau suka organisasi tapi sibuk dengan pasien2 nya.
Memang demikian kondisinya, akan tetapi tentu saja masih ada segelintir orang yang mau berbagi waktu dengan organisasi ini, bagamana jadinya kalau tidak ada yang mau ?
Seperti di sampaikan oleh dr Emil, bahwa mengurus tukang sapu itu mudah, mengurus dokter umum itu sulit diatur dan adalagi yaitu mengurus spesialis itu tidak mungkin......
Apa benar dialami oleh pengurus IDI ? Tentu tidak semuanya benar, yang benar adalah karena semua anggota pada sibuk sendiri2, pengurus lebih sibuk lagi jadi yang jelas karena tidak ada saling komunikasi.

Figur yang seperti apa yang kita pilih ?
  1. Spesialis / dr Umum / S2 Kedokteran ?
  2. RSU / RS Swasta / Dinas Kesehatan / Puskesmas / Dosen / Pensiun ?
  3. Pengalaman di Organisasi atau tidak ?
  4. Mampu mengayomi anggota ?
  5. Mampu melakukan Advokasi Dengan Pemegang Kebijakan ?
  6. Dll.
Mudah-mudahan Calon yang diharapkan anggota membawa kepengurusan IDI mendatang mau menjadi Ketua IDI.

dr. Ani. Widyastuti

Kegiatan: periode 2002-2005

Kegiatan-kegiatan yang sudah dilaksanakan Kepengurusan IDI Cabang Samarinda, dalam kurun waktu: 2002-2005, secara garis besar adalah sebagai berikut:
  1. Bakti sosial di Kelurahan Sidomulyo dengan Muang Dalam
  2. Peringatan bersama HUT IDI dengan IDI Cabang Bontang di Bontang
    • Pertandingan Persahabatan
    • Bakti Sosial
  3. Simposium / Seminar
  4. Pemberian uang duka bagi dokter / keluarga dokter yang terkena musibah
  5. Sosialisasi UU-PK dan Sertifikasi
  6. Membantu pengurusan Sertifikasi
  7. Aktif dalam Acara Nasional IDI ( Muktamar dll )
  8. Advokasi Kebijakan Kesehatan Daerah
  9. Membantu advokasi kesejahteraan dokter PTT di Samarinda
  10. Advokasi permasalahan mal praktek anggota
Sumber data: dr. Ani Widyastuti

Wednesday, November 22, 2006

BOR: antara angka dan makna

BOR antara angka dan maknaBOR atau Bed Occupacy Rate atau di negara kita disebut Angka Hunian di institusi perawatan, pernah jadi bahan gunjingan saat bertemu teman-teman tahun lalu. Bulan Juni dan Agustus yang lalu pembicaraan BOR disambung lagi ketika saya nengok ibu. Di Surabaya ketemu sejawat spesialis bedah ortopedi dan spesialis anak yang kebetulan jadi bosnya rekam medik di rs haji. Sayang BOR belum sampai tuntas sudah beralih ke rekam medik yang konon banyak kendala. Persoalan kendala rekam medik juga jadi perbincangan hangat dengan kakak yang spesialis anak di Magelang ... (rekam medik suatu saat akan saya tulis pertengahan 2007 mendatang ... wih lamanya)... maaf friends, mengingat posting ini ada tabelnya, maka kita nge-link via Google Docs & Spreadsheets or klik aja logo Google ... sedangkan tampilan lain yang agak sip, lihat lintas link melalui freewebtown ...
cakmoki